Oleh Yohanes Wempi
Gempama (Generasi muda peduli adat alam Minang kabau) sudah dideklarasikan atau dibentuk dengan musyawarahnya dilaksanakan digedung Hall Saiyo Sakato. Minggu, 27/11/2022.
Pihak ampek sandiang hadir dan yang dihadiri oleh semua unsur ninik mamak kelarasan Piaman, lembaga adat kecamatan, kerapatan adat nagari dan organisasi pemuda/pemudi, mahasiswa dan siswa/siswi dan tokoh peninjau dari kabupaten dan kota se-sumbar.
Secara defakto dan deyure Gempama ini sudah sah dilembagakan dan sudah bisa sebagai payuang ketika hujan, sebagai tongkat untuk junjungan, karuah nan kamanjanihan, dan lainnya bagi masyarakat peduli adat alam Minangkabau.
Lahirnya Gempama, yang insyaallah tahun 2023 akan berbasis tingkat Propinsi, perlu dipahami lembaga ini bukan tandingan LKAAM, MTKAAM, atau organisasi ninik mamak lainnya. Namun justru dengan hadirnya Gempama akan membantu kerja lembaga-lembaga adat tersebut, atau berhimpunya pencita adat alam Minangakabau lama, serta tidak mengangu organiasi urang ampeh jini Minang lain yang ada sekarang.
Gempama adalah organisasi anak muda dan para generasi berjiwa muda yang menjawab keresahaan masyarakat Minangkabau dengan runtuh dan hilang sendi-sendi “adat basandi syarak-syarak basandi kitabullah” yang akhir ini terjadi. Gempama murni barisan mengamakan ada dan budaya Minangkabau.
Gempama yang dimusyawarahkan atau tarabiknya di Piaman kemarin bukan untuk daerah Padang Pariaman dan kota Pariaman saja. Tapi lembaga yang akan didirikan tingkat Propinsi Sumatera Barat dan akan mengakar kedaerah diseluruh alam Minangakabau (Kabupaten dan Kota).
Rencana visi, gagasan, misi strategi besar Gempama ini, Alhamdulillah disambut baik oleh Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Syaifullah, dalam pembukaan musyawarah itu hadir mewakili Gubernur dan didampingi Bupati diwakili staf ahli sebagai tokoh yang mengawal kehidupan kebudayaan di Sumatera Barat saat ini.
Penulis yang merupakan bagian dari lahirnya Gempama ini merasa bangga dan terharu, niat baik melahirkan Gempama ini sudah dicita-citakan semejak awak tahun dua ribuan. Namun hari ini baru bisa terwujud dan menjadi mata air dialam gersang.
Dari hasil musyawarah Gempama kemarin, ada rekomdasi khusus yang keluar yaitu agar Gempama Sumatera Barat secepatnya dilahirkan dan dilaksanakan musyawarah besarnya. Mari doakan Gempama Sumbar bisa terwujud untuk adat tagak, syarak dipakai.
[*]