ONEDETIK.COM
Tembilahan - kita tidak boleh lengah terhadap bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), hal ini disampaikan Wakil Bupati (Wabup) H.Syamsuddin Uti saat menghadiri rapat Analisis dan Evaluasi (Anev) penanganan Karhutla di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir di ruang Aula Bhakti Rekonfu Mapolres Inhil Jl. Gajah Mada Tembilahan, Kamis (30/3/2023).
Rapat Anev Penanganan Karhutla Wabup Inhil H. Syamsuddin Uti didampingi Kepalanya BPBD R.Ardiansyah, Dinas Lingkungan Hidup turut serta Unsur Forkopimda Inhil, para pimpinan PT Se Kabupaten Inhil dan para Kapolsek Jajaran Polres Inhil, Masyarakat Peduli Api.
Dalam arahannya, Wabup Inhil H,Syamsuddin Uti mengatakan, dengan kondisi saat ini kita tak boleh lengah dalam menghadapi bencana Karhutla. Untuk itu, perlu koordinasi dan kerjasama semua pihak sehingga Karlahut bisa mendeteksi kalau ada titik hot spot.
Pada kesempatan tersebut, Wabup juga mengingatkan kepada masyarakat dan perusahaan yang berada di Daerah gambut untuk berhati-hati dalam mengelola lahan.
Terakhir beliau menyampaikan ucapan terimakasih atas kerjasama semua pihak pada tahun 2022 yang lalu Kabupaten Indragiri Hilir mendapatkan apresiasi dari Provinsi Riau dalam apresiasinya penanganan karhutla di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir.
Sementara itu, Kapolres Inhil AKBP Norhayat memaparkan titik hostpot yang muncul pada aplikasi 'Lancang Kuning Monitoring' dari tanggal 1 Januari hingga 29 Maret 2023 sebanyak 50 titik.
"Ada 50 titik hostpot dalam jangka waktu tiga bulan ini. Januari ada 5 titik, Februari sebanyak 7 titik dan Maret yang paling banyak yakni 38 titik," paparnya.
Kapolres Inhil menyebut, dari data lonjakan titik hotspot berpotensi terjadinya Karlahut ini, menghasilkan keputusan lahan atau hutan yang terbakar, berstatus Quo.
"Lahan yang terbakar berstatus Quo. Sementara pelaku atau dalang penyebab terjadinya Karlahut akan kami selidiki," sebutnya.
Red)