JAKARTA | Emiten BUMN, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) cetak rugi bersih sampai dengan Semester I 2023 sebesar US$ 37,39 juta atau setara dengan Rp 560,88 miliar (asumsi kurs Rp 15.000/US$), dengan dalih beban utang perusahaan masih tinggi yaitu US$ 59,33 juta.
Saepullah selaku koordinator Rumpun Keluarga Mahasiswa Banten (Rukmaban) mengatakan hal ini adalah bentuk ketidak mampuan Direktur Utama PT Krakatau Stell yaitu Purwono Widodo dalam mengelola perusahaan.
"560,8 Miliar adalah kerugian yang besar, dan itu membuktikan bahwa Dirut PT Krakatau steel tidak mampu mengelola perusaah emiten BUMN ini" Ujar Saepullah kepada awak media, (Rabu, 9/8)
Selain itu, Saepullah meminta kepada Menteri BUMN yaitu Erick Tohir agar segera memecat Dirut PT Krakatau steel tersebut beserta jajaran direksi lainnya oleh orang-orang yang memiliki kapasitas dan kapabilitas dan rekam jejak yg jelas.
"Jika sudah begini tidak ada solusi lain lagi selain mencopot Dirut PT Krakatau Steel yaitu Pruwono Widodo, Direktur Keuangan dan Managemen Resiko Yaitu Tardi, Agus Nizar Vidiansyah selaku Direktur Pengembangan Bisnis Djoko Mulyono Direktur Infrastuktur, Melati sarnita Direktur Komersil dan Sriyani Puspita Kinasih selaku Direktur ESDM, mereka semua memiliki tanggung jawab atas semua ini, maka oleh karena itu kami selaku Mahasiswa Banten akan berupaya menyampaikan hal ini kepada Menteri BUMN agar segera bertindak" Tegasnya
Terakhir Saepullah menegaskan bahwa ia beserta anggota Rukmaban lainnya akan melakukan Aksi Demonstrasi ke kantor Menteri BUMN secepatnya jika hal ini dibiarkan berlarut-larut.
"Tentunya kita tidak akan tinggal diam, saya akan kumpulkan Mahasiswa selingkup Provinsi Banten untuk mengguruduk Kantor BUMN dan menuntut agar Dirur Krakatau Steel dan direksi lainnya segera dicopot" pungkasnya.