TNI AL-Puspenerbal (17/8/2023) | (Dispen Puspenerbal) Prajurit Rajawali Laut Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) yang berdinas di Mako Puspenerbal, Fasharkan Pesud, Kolatpenerbal, Wing Udara 2 dan Lanudal Juanda melaksanakan Upacara Peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Rl di Apron Hanggar Fasharkan Pesud, Juanda, Kamis (17/8/2023).
Direktur Logistik Puspenerbal, Kolonel Laut (T) Panugrah Asyari mewakili Komandan Puspenerbal Laksda TNI Dr. Imam Musani menjadi Inspektur Upacara dengan Komandan Upacara Mayor Laut (E) Hendro Setiyono (Kasiwashar Fasharkan Pesud Puspenerbal).
Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Dirrenbang, Dirops, Dirlambangja, Danwing Udara 2, Dankolatpenerbal, Kafasharkan, Dandenma Mako Puspenerbal dan para perwira staf dijajaran Mako Puspenerbal lainnya.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dalam amanatnya yang dibacakan Dirlog Danpuspenerbal mengatakan, bahwa peringatan hari ulang tahun kemerdekaan seperti ini, pada hakekatnya merupakan bentuk penghormatan sekaligus penghargaan kita kepada para pejuang, pendiri Republik ini, para pahlawan sejati, yang telah memberikan segala-galanya melampaui dari apa yang seharusnya diberikan.
Setelah 78 tahun Indonesia merdeka lanjut Panglima TNl, kini menjadi tugas kita semua untuk mengisi kemerdekaan. TNI harus menjadi perekat kemajemukan bangsa, karena TNI merupakan garda terdepan dalam menjaga kerukunan, toleransi dan kebhinekaan, sehingga bangsa lndonesia tetap menjadi bangsa yang utuh, kuat dan tangguh.
Panglima TNI juga menegaskan bahwa semua pelanggaran hukum yang dilakukan oleh prajurit TNI akan dilanjutkan sesuai prosedur hukum yang berlaku, oleh karena itu setiap prajurit TNI agar bersikap profesional, tangguh, bermoral, berdedikasi, dan mempunyai loyalitas tinggi dengan mental Sapta Marga.
Berkaitan di tahun 2023 yang merupakan tahun politik menuju Pemilu 2024, Panglima TNI juga menjamin bahwa TNI tetap netral. Netralitas TNI juga merupakan wujud nyata, bahwa TNI tidak ingin kembali ke politik, TNI secara tegas tidak masuk ranah politik praktis.
"Untuk itu, saya perintahkan kepada seluruh unsur pimpinan Satker dijajaran TNI untuk senantiasa mampu membaca situasi, berikut segala kecenderungan perkembangannya, sehingga kita dapat meningkatkan pemikiran prediktif, langkah antisipatif dan upaya konstruktif, deteksi dini, cegah dini sehingga mampu berkontribusi bagi bangsa dan negara," tegasnya.
Yudo menekankan prajuritnya untuk mengamalkan “Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI”, sebagai komitmen moral prajurit dalam membantu meringankan kesulitan masyarakat di sekelilingnya.
Demikian juga bagi PNS TNl, untuk mengamalkan dengan sungguh - sungguh “Panca Prasetya Korpri”. Jadilah prajurit atau PNS yang patriotik, kehadiran kalian adalah bagian penting bagi eksistensi NKRI.
"Mari kita jadikan peringatan kemerdekaan Indonesia ini menjadi tonggak baru untuk membangun komitmen yang lebih segar dengan memupuk karakter dan nilai-nilai luhur bangsa. Sebab apapun peran dan tugas yang prajurit serta PNS jajaran TNI lakukan, kita berada dalam satu kesatuan dan komando," pungkasnya.