KET FOTO, TERLIHAT:
1.ANNISA WULANDARI
2.KHAIRISKA AFRA
3.NADILLA SILVA FITRI
4.TITIN WARDAINI
Jurusan: Manajemen
Universitas : UPI YPTK PADANG
strategi pemasaran bisnis yang efektif dalam menghadapi persaingan kompetitif. dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain:
A. Pendahuluan:
Artikel dimulai dengan menjelaskan tentang teori keunggulan kompetitif, yang dinyatakan oleh ahli ekonomi Michael Porter. Keunggulan kompetitif dapat dicapai jika perusahaan bersifat kompetitif dalam industri dan mampu berinovasi. Faktor seperti struktur ekonomi, budaya, institusi, dan sejarah juga berpengaruh terhadap keberhasilan dalam persaingan perusahaan.
B. 3 Keunggulan Bersaing menurut Porter:
a. Strategi Biaya Rendah (cost leadership): Perusahaan memproduksi produk dengan harga lebih rendah dari pesaing dengan kualitas yang baik. Strategi ini cocok untuk konsumen yang sensitif terhadap harga.
b. Strategi Pembedaan Produk (differentiation): Perusahaan menciptakan produk unik dengan keunggulan yang menarik minat konsumen yang tidak terlalu memperhatikan harga.
c. Fokus: Strategi untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar yang lebih kecil dengan fokus pada biaya rendah atau pembedaan produk.
C. Strategi Inovasi:
Inovasi adalah kegiatan yang meningkatkan potensi bisnis dan membawa keunggulan dalam persaingan. Ini melibatkan pengetahuan tentang kebutuhan konsumen, pengembangan produk, penggunaan teknologi untuk promosi, dan evaluasi terus-menerus untuk berinovasi.
D. Strategi Pertumbuhan:
Strategi pertumbuhan adalah rencana untuk meningkatkan ukuran atau pengaruh perusahaan dalam pasar baru. Ini mencakup penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi.
E. Aliansi Strategi:
Aliansi strategi adalah bentuk kerja sama antara perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh sumber daya, akses pasar baru, dan meningkatkan kualitas brand.
F. Alat Ukur dalam Keunggulan Kompetitif:
Dalam artikel ini disebutkan dua alat ukur, yaitu Balance Scorecard dan Triple Bottom Line. Balance Scorecard membantu perusahaan mengukur kinerja berdasarkan aspek keuangan, pelanggan, internal proses, dan pertumbuhan. Triple Bottom Line mengukur keuntungan, dampak sosial, dan dampak lingkungan yang dihasilkan oleh perusahaan.
G. Unsur Dalam Teori Keunggulan Kompetitif Nasional:
Artikel menjelaskan tentang kondisi sumber daya, tuntutan pasar domestik, dan keterkaitan industri yang mempengaruhi keunggulan kompetitif nasional.
H. Contoh Studi Kasus Perusahaan:
Dalam bagian terakhir, artikel memberikan dua contoh studi kasus perusahaan, yaitu PT. Bogasari Flour Mills dan PT. Teknik Solusi Utama. PT. Bogasari Flour Mills menggunakan strategi investasi pada segmen yang atraktif dan integrasi dengan produsen mie instan terbesar. Sementara itu, PT. Teknik Solusi Utama mengadopsi strategi diferensiasi dengan menciptakan mobile batching plant yang inovatif.
Artikel ini memberikan wawasan tentang berbagai strategi pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menghadapi persaingan kompetitif dan mencapai keunggulan kompetitif dalam bisnis.
(***)