Lebih lanjut Kasal menjelaskan kursus ini adalah salah satu langkah konkret yang di ambil untuk memastikan bahwa prajurit Jalasena tidak hanya siap menghadapi tantangan fisik tetapi juga memiliki kesiapan mental yang tinggi. Melalui kursus ini, para peserta akan mendapatkan pandangan mendalam tentang strategi dan praktik terbaik dalam mengembangkan ketangguhan mental dan emosional, serta dapat membuka pikiran dan aktif berpartisipasi dan mengambil manfaat sebanyak mungkin dari setiap sesi dan kegiatan yang diselenggarakan.
Selain itu melalui kegiatan ini, TNI Angkatan Laut berkomitmen penuh dalam mendukung pengembangan potensi setiap prajurit Jalasena, dan diharapkan dengan kursus ini dapat dijadikan pembelajaran yang memotivasi dan menginspirasi bagi peserta untuk menjadi Prajurit TNI Angkatan Laut yang Tangguh, ungkap Kasal.
Adapun Kegiatan Warrior Toughness Course 2024 merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan hubungan baik US Navy Chaplain dengan TNI Angkatan Laut (TNI AL) melalui Dinas Pembinaan Mental Angkatan Laut (Disbintalal), yang bekerjasama melalui pertukaran ilmu pengetahuan berupa training exchange opportunity yang menggabungkan keterampilan psikologi kinerja dilengkapi pengembangan karakter dan mengajarkan pola pikir prajurit yang bermental baja.
Pada pelaksanaan kegiatan tersebut Prajurit TNI Angkatan Laut dari Koarmada III, Pasmar 3 dan Lantamal XIV Sorong mendapatkan juga mendapatkan pembekalan dari Kadisbintalal Brigjen TNI Mar Sandy Muchjidin Latief, S,IP., sementara itu sebagai instruktur didatangkan dari US Navy Chaplain, yaitu Captain David Yang dan LCDR Leotra Lorel.
Hadir pada pembukaan kegiatan Warrior Toughness Course 2024 di Sorong yaitu, Komandan Lantamal XIV Sorong Laksamana Pertama TNI Deny Prasetyo, Wadan Pasmar 3 Kolonel Mar David Candra Viasco, S.E., M.M, Pejabat Utama Koarmada III, Lantamal XIV dan Pasmar 3.
(Tim/Red)
