Padang | Rona bahagia jelas terpancar dari wajah M Rayyan Anwar, siswa kelas IX-3 di SMP Adabiah yang tergolong dari kaum papa (miskin) saat menerima beras dari Drs. H. Aristo Munandar selaku ketua Yayasan Syarikat Oesaha (YSO) Adabiah didampingi Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si gelar Datuak Nan Sati selaku Ketua Harian YSO, pada Kamis 25 Juli 2024 itu.
Kendati sekolah swasta yang populer dengan sebutan Adabiah itu diidentikkan dengan “sekolah anaknya orang kaya”, namun kata Fauzi Bahar pada wartawan media ini, kaum papa atau kaum yang tak berdaya secara ekonomi juga diterima untuk bisa menimba pendidikan di Perguruan Adabiah tersebut, baik TK, SD, SMP maupun SMA
Kaum papa ini, kata Fauzi Bahar, tidak saja tak berdaya secara ekonomi, namun juga tak berdaya menghadapi masaiah sosial. Mereka seperti tersingkirkan dari kehidupan masyarakat. Untuk keluar dari kepapaannya, mereka sungguh kesulitan akibat kompleksnya masalah yang dihadapi. “Oleh karena itu mereka pantas untuk dibantu,” ujar Fauzi Bahar.
Pada hari Kamis itu, dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Adabiah ke-109 yang jatuh pada 28 Agustus mendatang, pihak yayasan sengaja mengumpulkan para siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu untuk menerima tali asih dari sahabat mereka sesama siswa Adabiah, baik TK, SD, SMP dan SMA.
Beras tersebut berasal dari inisiatif para siswa yang tiap hari membawa segenggam beras ke sekolah, guna dikumpulkan dan selanjutnya dibagikan kepada para sahabat-sahabatnya yang membutuhkan.
Bila membolak balik lembaran perjalanan Kota Padang, maka di dalamnya akan disua fakta bahwa kegiatan luar biasa ini (program segenggam beras) sebelumnya diprakarsai Fauzi Bahar saat ia menjadi Walikota Padang dua periode (2004–2009) dan (2009–2014).
Kegiatan ini tak hanya bernilai ibadah bagi masyarakat Kota Padang, namun juga bernilai kemanusiaan manakala kegiatan ini melibatkan lintas agama dan semua elemen masyarakat.
Sebagai pengurus YSO, baik Aristo Munandar maupun Fauzi Bahar sang konseptor beras genggam tersebut, merasa perlu untuk mempertahankan tradisi beras genggam tersebut untuk menanamkan empati kepada seluruh siswa di bawah naungan YSO sekaligus sebagai langkah memberantas kemiskinan.
Oleh karena itu, menyambut HUT Adabiah ke-109 tahun ini, YSO Adabiah sengaja berbagi empati pada siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu, di Gedung Serbaguna Dr. H. Abdullah Ahmad, Jalan Jati Adabiah NO. 1 Padang.
Kata Aristo Munandar maupun Fauzi Bahar kepada wartawan media ini, mereka ingin Perguruan Adabiah Padang tidak saja menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi muda yang berkualitas, namun juga generasi muda yang memiliki rasa empati pada sesama, tanpa memandang suku, ras dan agama.
FF