TNl AL-Dispen Puspenerbal (3/1/2025).Direktur Opersi Pusat Penerbangan TNl Angkatan Laut (Dirops Puspenerbal), Kolonel Laut (P) Catur Sigir Sumarsono menghadiri upacara pelepasan Latihan Praktek (Lattek) Pelayaran Wira Jala Yudha (WJY) XXIII siswa Kodiklatal Tahun 2025 di Dermaga Semampir, Koarmada II, Ujung, Surabaya. Jum'at, (3/1/2025).
Komandan Kodiklatal, Letjen TNI Marinir Nur Alamsyah melepas keberangkatan Ratusan Siswa Bintara TNI Angkatan Laut (TNI AL) Angkatan 44 Gelombang 1 sebagai Jalasena Kodiklatal, yang siap mengarungi pelayaran dengan melaksanakan Lattek Wira Jala Yudha (WJY) XXIII Tahun 2025 menggunakan KRI dr. Soeharso (SHS) - 990 dan KRI Teluk Ende (TLE) – 517.
Pada Lattek WJY XXIII/2025 tersebut, Komandan Kodikopsla (Dankodikopsla) Kodiklatal Laksma TNI Muhammad Iwan Kusuma bertindak selaku Direktur Lattek, dan Komandan Pusat Pendidikan Pelaut (Danpusdikpel) Letkol Laut (P) Raden Mohamad Candra Wirabraja sebagai Perwira Pelaksana Lattek.
Lattek ini akan berlangsung selama sepekan mulai dari tanggal 3 s.d. 9 Januari 2025 ini, diikuti siswa Bintara TNI AL Angkatan 44/1 yang terdiri dari 71 Siswa Kodikopsla, 138 Siswa Kodikmar dan 281 Siswa Kodikdukum.
Mereka didampingi oleh para Pelatih, Pabingsis dan personel pendukung lainnya. Selain itu, dalam Lattek tersebut akan menerjunkan Alutsista TNI AL diantaranya, Heli Panther HS-1304 dan berbagai Kendaraan Tempur (Ranpur) Marinir seperti Tank PT 76 M, dan BTR 50 PM.
Lattek Pelayaran Gabungan Wira Jala Yudha XXIII/2025 bertujuan mengenalkan PDD Khas TNI AL saat KRI berlayar, memberikan gambaran tentang tugas profesi di kapal sesuai Korps, serta mengenalkan peran-peran di KRI dalam operasi laut bagi Prajurit Dikmaba 44/1 Matra Laut yang sedang menempuh pendidikan di Kodiklatal.
Dalam Lattek ini, selain kapal perang jenis Bantu Rumah Sakit (BRS), latihan tersebut juga melibatkan kapal Landing Ship Tank untuk melaksanakan latihan Siswa Marinir.
Sedangkan Heli Panther selain sebagai sarana latihan, juga diperuntukan sebagai Evakuasi Medis Udara (EMU) apabila dalam pelayaran terjadi hal-hal yang perlu pertolongan cepat menuju darat.
